Kamis, 17 Maret 2011

Gumuk

Gumuk ada beberapa petani yang masih sulit untuk diatur dan tetap memakai bahan-bahan kimia. Padahal mereka sudah mendapatkan bantuan bahan-bahan organik yang telah disupport dari Lingkar Muda. Dari Pihak Lingkar Muda telah melakukan tindakan kepada para petani yang masih menggunakan bahan-bahan kimia dan mengingatkan kepada ketua dan wakil kelompok dari petani gumuk, agar mengingatkan kepada petani yang masih "ngeyel" memakai bahan-bahan kimia supaya menggunakan bahan-bahan organik yang telah Lingkar Muda berikan pada waktu yang lalu. Karena apabila nanti pada masa panen yang menggunakan bahan-bahan kimia tidak akan Lingkar Muda bantu dalam penjualannya, tetapi nantinya bantuan yang telah Lingkar Muda support akan diminta kembali. 
Saat setelah para petani mendapatkan pelatihan di daerah wates waktu lalu, para petani gumuk berniat akan membuat bahan-bahan organik yang telah diajarkan. Seperti pupuk dan pestisida yang waktu lalu diajarkan.
Menurut kabar, saat ini para petani gumuk sedang kelimpahan bantuan bibit sayuran dalam bentuk polibag. 



(sumber: Tomi S)

Turgo

Tanam perdana Turgo, pada tanggal 20 januari 2011. Luas lahan sekitar 5.000 m2, telah disupport bibit cabai kriting sebanyak 10.000 bibit. Yang telah dilakukan para petani untuk merawat tanaman cabai yang telah disupport dengan melakukan pemupukan organik cair yang disemprotkan pada 5 hari sekali dan dilakukan penyiangan agar tidak ada gulma.
Kondisi tanaman saat ini :
  1. Daun dimakan ulat (jenis: ulat hijau, hitam lorek)
  2. Pertumbuhan tidak merata
  3. Kutu batang pada pucuk daun berwarna coklat
  4. Sebagian pucuk daun kriting dan terdapat kutu berwarna hitam
Untuk pencegahan yang telah dilakukan adalah :
  1. Mengawasi tanaman yang telah ditanam tiap harinya.
  2. Ulat diambil dan dimusnahkan.
  3. Pertumbuhan yang terlambat ditambah porsi pupuk cairnya pada setiap penyemprotannya.
  4. Khususnya pada kutu batang dilakukan penyempotan menggunakan pestisida organik (yaitu campuran brotowali dengan temulawak yang dicampur dengan perbandingan 1:1 pada air sebanyak 3 liter dan direbus menjadi kurang lebih 1 liter) dengan takaran 5 tutup botol yang dicampur pada 14 liter air.
  5. Cara mengatasi virus, rumput yang terdapat pada antar bedeng harus dibersihkan atau pada antar bedeng dicampur pasir.
Di daerah Turgo sudah mencoba untuk menambahkan pupuk dengan campuran pupuk kandang dengan bakaran sampah dan abu vulkanik dengan perbandingan 1:3:1.


Ada beberapa saran untuk merawat tanaman organik yaitu tanah didangir disekitar tanaman agar akar bisa   bernafas dan dilakukan penyemprotan pupuk hanya pada lubang mulsa, supaya lebih efisien.
Info : Untuk Ngandong maupun Turgo sudah mulai mempersiapkan untuk membuat pupuk secara swadaya.


(sumber : Inoe)